Kesadaran kearah tersebut haruslah dibangun dan ditumbuhkan sejak dini kepada masyarakat kita. Bukan hal mudah memang untuk membelokan pola pikir (minded) masyarakat kita yang cenderung bersikap semaunya/seenaknya dalam membuang sampah, tak perduli apakah di kota besar ataupun di pedesaaan. Bagaimana dengan Anda dan Lingkungan Anda.
Di desa Purwobinangun ada beberapa dusun yang masyarakatnya sudah mulai membentuk "Manajemen Sampah". Di dusun Kadilobo misalnya sudah berdiri suatu Bank Sampah, lalu menyusul dusun Pelem yang juga sudah mulai menata pengelolaan sampah.
Banyak manfaat sesungguhnya apabila masyarakat mau sedikit bersusah payah mengelola sampah tersebut. Pastinya lingkungan kita akan menjadi bersih, sehat serta asri, serta manfaat lainnya seperti:
1. Non Organik ----> bila dikumpulkan bisa diuangkan, yang berarti ada tambahan uang belanja bagi ibu-ibu
rumah tangga, atau dibuat hasil karya kerajinan berbahan limbah produk seperti tas, dompet dsb, yang
berarti pemasukan / income tambahan lagi serta penghematan belanja.
2. Organik----------> dijadikan kompos, yang berarti penghematan terhadap pembelian pupuk atau media tanam bagi yang memiliki hobi tanaman hias. Rumah kitapun menjadi tampak lebih asri.
Membuat Kompos Dari Sampah Dapur
Ada banyak artikel mengenai cara mengelola sampah dapur agar menjadi tidak sia-sia atau menjadi lebih bermanfaat lagi. Salah satunya adalah dengan menjadikan sampah dapur tersebut sebagai bahan pembuat pupuk organik. Bagaimana caranya? Silahkan anda buka link berikut ini :
1. http://alonrider.wordpress.com/2009/05/28/komposter-jerigen/
2.http://isroi.wordpress.com/2008/05/03/mengelola-sampah-rumah-tangga-di-perkampunganperkotaan/
3. http://eprints.undip.ac.id/17313/1/faizah.pdf
4.http://books.google.co.id/books?id=rGklNzHaLPsC&pg=PA28&lpg=PA28&dq=KOMPOSTER+sederhana+teti+suryati&source=bl&ots=GRo2-zN6Sl&sig=cOb20xsgkQxlx5sALNjOT8sx-IA&hl=id&ei=JYcRTrauNJCHrAf5yfWHBA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDIQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false
Tidak ada komentar:
Posting Komentar